Laman

Kamis, 26 Juni 2014

Shaum dan Kesehatan Tubuh

             
Sebentar lagi kaum muslim memasuki bulan suci ramadhan, bulan khusus yang penuh dengan kemuliaan, keutamaan serta keberkahan berlipat, sebagian orang memahami keutamaannya terbagi kedalam tiga fase yaitu: 10 hari walan, tengah dan terakhir namun sebagian tidak setuju dengan pendapat ini. Terlepas dari perbedaan memahami kenyataan ini, semua sepakat bahwa bulan Ramadhan adalah Bulan yang utama.
                Bulan suci Ramadhan identik dengan bulan peningkatan kualitas ibadah, bulan madrasah untuk mendidik diri dalam upaya meningkatkan derajat ketaqwaan dihadapan-Nya. Ibadah Shaum/ Puasa adalah rutinitas khas yang wajib pada siang hari, waktunya  mulai adzan shubuh hingga berbuka setelah adzan magrib, dilanjut shalat malam khas ramadhan (terawih) pada malam harinya kemudian tadarus Al-Qur'an menjadi fenomena umum selama satu bulan penuh.

Kewajiban Shaum

                Telah kita ketahui bersama bahwa puasa Ramadhan adalah bagian dari rukun Islam, sehingga bangunan Islam pun bisa tegak dengan adanya salah satu rukun ini.  Puasa adalah ibadah yang spesial, setiap muslim yang telah memenuhi syarat wajib melaksanakannya, apabila berhalangan harus mengganti dilain hari dan apabila meninggalkannya maka dikategorikan menolak perintah Allah SWT.
                Bukti wajibnya puasa disebutkan dalam firman Allah (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183). Puasa ramadhan ini diwajibkan bagi setiap muslim, berakal, sudah baligh, dalam keadaan sehat dan dalam keadaan mukim. 

 Tubuh anda Saat Shaum
                Pada saat berpuasa tubuh manusia memasuki sebuah pola yang unik, terjadi pergeseran waktu beraktifitas, waktu makan dan minum dan tentunya waktu beristirahat. Jeda waktu yang cukup lama dari sejak makanan shaur dan buka puasa memberikan kesempatan kepada sistem tubuh untuk beristirahat serta melakukan recovery pada tingkat sel, jaringan, organ hingga ke sistem tubuh secara keseluruhan  selama satu bulan.
            Jam Biologis (Biological Clock)
                Tubuh anda memiliki jam organ atau lebih dikenal sebagai jam biologis, dimana organ mengalami fungsi maksimal dan atau istirahat maksimal pada saat jam ini berlangsung dan ini berlqku sepanjang kehidupan. Terganggunya irama jam biologis ini menyebabkan terganggunya hak dan kewajiban organ dan ini mengakibatkan terjadinya penuaan dini.
                'Apa yang dimaksud jam biologis itu?
            Jam Biologis, disebut juga dengan Bioritme, adalah suatu sistem fungsi tubuh internal (fisiologis) yang memungkinkan mahluk hidup (organisme) hidup harmonis dengan ritme/siklus alamiah.
            Konsep Jam Biologis ini pertama kali diteliti dan dilaporkan oleh Curt Paul Richter, Lulusan Universitas John Hopkins, Amerika, pada tahun 1922. Jam Biologis mempengaruhi seluruh mahluk semesta, begitupun kepada pada manusia.
            Jam Biologis pada manusia bertugas untuk mengontrol aktivitas biologis tubuh seperti rasa lapar dan kantuk dengan mengeluarkan zat-zat kimia tertentu pada jam-jam tertentu. Misalnya hormon melatonin yang disekresikan/dikeluarkan oleh kelenjar endokrin di otak.
            Hormon ini disekresikan ke dalam peredaran darah berdasarkan intensitas dan frekuensi cahaya yang terdeteksi oleh retina mata, sehingga menimbulkan rasa kantuk. Selain mempengaruhi pola tidur, hormon melatonin juga memiliki peranan penting dalam siklus menstruasi dan sistem pertahanan tubuh (immune system).
            Jam Biologis memiliki karakter yang unik karena Jam Biologis bersifat dinamis dan relatif, Jam Biologis ini akan mengikuti gaya hidup seseorang secara alamiah. Oleh karena itu pengertian Jam Biologis Normal bergantung kepada gaya hidup seseorang. Intinya rutinitas puasa selama satu bulan (sebagai gaya hidup baru) yang menjadikan tubuh mendapatkan waktu yang cukup untuk melakukan recovery sehingga memberikan efek yang sangat baik bagi peningkatan kesehatan.

Lapar dan Haus saat Shaum
                Selama kurang lebih 14 jam tubuh anda terbebas dari asupan makanan dan minuman, normalnya tubuh akan mengeluarkan sinyal-sinyal biologis berupa haus, lapar badan terasa lemas dan lemah kurang tenaga selama menjalani ibadah shaum.
Apakah ini masalah dan berbahaya bagi tubuh?
Jangan khawatir, kadaan ini normal -normal saja, kondisi seperti ini hanya berlaku pada beberapa hari awalan puasa, sebab tubuh sedang beradaptasi dengan ritme yang baru, selanjutnya tubuh akan menyesuaikan diri dengan pola makan dan minum serta aktifitas pada saat shaum ramadhan.

Puasa yang Baik dan Benar
                Puasa yang baik dan benar memiliki dua parameter dan sudut pandang yang berbeda yaitu:
~ Baik berdasarkan parameter ilmu kesehatan / medis misalnya, saat berbuka puasa dan makan sahur tidak boleh minum kopi, teh dan atau minuman bersoda karena bisa memicu terjadinya gangguan fungsi lambung.
~ Benar berdasarkan tolak ukur yang diberikan oleh aturan agama, ada rukun dan sarat puasa, halal dan haram dalam berpuasa apabila dilanggar maka puasa tidak sah (batal), misalnya orang sedang berpuasa kemudian makan dan minum disiang hari atau terkena musibah hingga hilang akal maka puasanya jadi batal.

Puasa dan Kesembuhan Penyakit
            Adakah hubungan antara Puasa dengan Therapi Kesembuhan Penyakit?
"Safarlah kalian (niscaya) akan sehat, puasalah kalian (niscaya) akan sehat, berperanglah (niscaya) kalian akan mendapatkan ghanimah (harta rampasan perang)". (HR. al-Thabrani dalam al-Ausath).
            Hadits ini tidak bisa dijadikan landasan hukum sebab ada cacat pada perawinya (Syaikh Al Albani memasukkan hadis ini dalam Silsilah Ahadits Adh Dhaifah no 253 dan menyatakan hadis ini dhaif) namun isi dari hadits ini terkonfirmasi oleh beberapa penelitian dibidang sains medis mengenai manfaat puasa terhadap kesehatan. Jadi atas nama sains puasa telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan.
Beberapa Ilmuwan telah melakukan beberapa penelitian tentang puasa diantaranya secara ringkas dibawah ini:

1. Allan Cott, M.D., seorang ahli dari Amerika, telah menghimpun hasil pengamatan dan penelitian para ilmuwan berbagai negara, lalu menghimpunnya dalam sebuah buku Why Fast membeberkan berbagai hikmah puasa, antara lain: a. To feel better physically and mentally (merasa lebih baik secara fisik dan mental). b. To look and feel younger (melihat dan merasa lebih muda). c. To clean out the body (membersihkan badan) d. To lower blood pressure and cholesterol levels (menurunkan tekanan darah dan kadar lemak. e. To get more out of sex (lebih mampu mengendalikan seks). f. To let the body health itself (membuat badan sehat dengan sendirinya). g. To relieve tension (mengendorkan ketegangan jiwa). h. To sharp the senses (menajamkan fungsi indrawi). i. To gain control of oneself (memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri). j. To slow the aging process (memperlambat proses penuaan).

2. Dr. Yuri Nikolayev Direktur bagian diet pada Rumah Sakit Jiwa Moskow menilai kemampuan untuk berpuasa yang mengakibatkan orang yang bersangkutan menjadi awet muda, sebagai suatu penemuan (ilmu) terbesar abad ini. Beliau mengatakan: what do you think is the most important discovery in our time? The radioactive watches? Exocet bombs? In my opinion the bigest discovery of our time is the ability to make onself younger phisically, mentally and spiritually through rational fasting. (Menurut pendapat Anda, apakah penemuan terpenting pada abad ini? Jam radioaktif? Bom exoset? Menurut pendapat saya, penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang membuat dirinya tetap awet muda secara fisik, mental, dan spiritual, melalui puasa yang rasional).

3. Alvenia M. Fulton, Direktur Lembaga Makanan Sehat “Fultonia” di Amerika Serikat menyatakan bahwa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik wanita secara alami. Puasa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh (fasting is the ladies best beautifier, it brings grace charm and poice, it normalizes female functions and reshapes the body contour).

4. Riyad Albiby and Ahmed Elkadi mengatakan Puasa dapat meningkatkan kekebalan tubuh atau imun system terhadap berbagai penyakit. Ditunjukkan dengan peningkatan fungsi sel limfa yang memproduksi sel limfosit T yang secara significan bertambah, setelah puasa.

5. Sulimami mengatakan bahwa untuk penyakit seperti diabetes sekalipun puasa ramadhan tidak akan berbahaya , malah memberikan banyak manfaat (Sulimami, dll, 1988: 549-552)

6. Jalal Saour berpendapat bahwa berkurangnya cairan pada puasa akan menurunkan heart rate atau kerja jantung, pencegahan terhadap penggumpalan darah yang termasuk penyebab serius panyakit jantung.(Jalal, Riyad,1990)

7. Muzam MG, Ali M.N dan Husain berpendapat bahwa puasa juga aman untuk pasien yang mempunyai gangguan ulcer pada lambung. Penelitian dilakukan oleh Muzam MG, Ali M.N dan Husain dalam observasi terhadap efek puasa ramadhan terhadap asam lambung.

8. Elson M. Haas M.D. Direktur Medical Centre of Marin (sejak 1984) mengatakan dalam puasa (cleansing dan detoksifikasi) merupakan bagian dari trilogy nutrisi, balancing, building( toning). Elson percaya bahwa puasa adalah bagian yang hilang “missing link” dalam diet di dunia barat. Kebanyakan orang di barat over eating atau terlalu banyak makan, makan dengan protein yang berlebihan, lemak yang berlebihan pula. Sehingga ia menyarankan agar orang lain mulai mengatur makanannya agar lebih seimbang dan mulai berpuasa, karena puasa bermanfaat sebagai: purifikasi, peremajaan, istirahat pada organ pencernaan, anti aging, mengurangi alergi, mengurangi berat badan, detoksikasi, relaxasi mental dan emosi, perubahan kebiasaan dari kebiasaan makan yang buruk menjadi lebih seimbang dan lebih terkontrol, meningkatkan imunitas tubuh. dan lebih baik lagi bila dalam pengawasan dokter. Puasa dapat mengobati penyakit seperti Influeza, bronkitis, diare, konstipasi, alergi makanan, astma, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker, epilepsi, sakit pada punggung, sakit mental, angina pectoris (nyeri dada karena jantung), panas dan insomnia.

9. Dr Sabah al-Baqir dan kawan-kawan mengatakan bahwa Puasa dapat mengurangi jumlah hormon pemicu stress . Dia bersama tim dari Falkutas kedokteran Universitas King Saud.yang melakukan studi terhadap hormon prolaktin, insulin dan kortisol, pada tujuh orang laki-laki yang berpuasa sebagai sampel. Hasilnya bahwa tidak ada perubahan signifikan pada level kortisol. Prolaktin, dan insulin. Ini menunjukkan bahwa puasa bulan ramadhan bukanlah pekerjaan yang memberatkan, dan tidak mengakibatkan tekanan mental maupun saraf. Percobaan ini menunjukan peningkatannya terjadi pada perbedaan waktu saja, bila pada hari tidak puasa prolaktin mengalami kenaikan tertinggi pada jam 16.00. sementara pada bulan Ramadhan mengalami puncaknya pada pukul 21.00 dan menurun lagi sampai batas terendahnya pukul 04.00. Sementara insulin meningkat pada pukul 16.00, sedang pada bulan ramadhan pukul 21.00, menurun sampai batas terendah pukul 16.00. Sedang Kortisol pada hari biasa mencapai puncaknya pukul 09.00, menurun pada pukul 21.00, sementara pada bulan Ramadhan tidak ada perubahan berarti.

10. Dr Ahmad al-Qadhi, Dr. Riyadh al-Bibabi, bersama rekannya di Amerika melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah sukarelawan yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh positif puasa yang cukup signifikan terhadap sistem kekebalan tubuh. Indikator fungsional sel-sel getah (lymfocytes) membaik hingga sepuluh kali lipat, walaupun jumlah keseluruhan sel-sel getah bening tidak berubah, namun prosentase jenis getah bening yang bertanggung jawab melindungi tubuh dan melawan berbagai penyakit yaitu sel T mengalami kenaikan yang pesat.

11. Dr Riyadh Sulaiman dan kawan-kawan tahun 1990 dari RS Universitas King Khalid, Riyadh Saudi melakukan penelitian terhadap pengaruh puasa Ramadhan terhadap 47 penderita diabetes jenis kedua (pasien yang tidak tergantung insulin). Dan sejumlah orang sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puasa bulan ramadhan tidak menimbulkan penurunan berat badan yang signifikan. Tidak ada pengaruh apapun yang berarti pada kontrol penyakit diabetes diabetes dikalangan penderita ini. Sejauh ini puasa Ramadhan aman saja bagi penderita diabetes sejauh dilakukan dengan kesadaran dan kontrol makanan serta obat-obatan.

12. Dr. Muhammad Munib dan kawan-kawan dari Turki juga melakukan sebuah penelitian terhadap seratus responden muslim, Sampel darah mereka diambil sebelum dan diakhir bulan ramadhan, untuk dilakukan analisis dan pengukuran terhadap kandungan protein , total lemak (total lipid), lemak fosfat, asam lemak bebas, kolesterol, albumin, globulin, gula darah, tryglycerol, dan unsur-unsur pembentuk darah lainnya, dan didapat, antara lain bahwa terjadi penurunan umum pada kadar gula (glukosa) dan tryacyglicerol orang yang berpuasa, terjadinya penurunan parsial dan ringan pada berat badan, tidak terlihat adanya aseton dalam urin, baik dalam awal maupun akhir puasa, sebab sebelum puasa ramadhan, kenyataan ini menegaskan tidak adanya pembentukan zat-zat keton yang berbahaya bagi tubuh selama bulan puasa islam, Dengan keutamaan puasa, glikogen dalam tubuh mengalami peremajaan, memompa gerakan lemak yang tersimpan, sehingga menghasilkan energi yang lebih meningkat.

Sejak zaman dulu puasa dipakai sebagai pengobatan yang terbaik seperti kata Plato bahwa puasa adalah untuk mengobati sakit fisik dan mental. Philippus Paracelsus mengatakan bahwa “Fasting is the greatest remedy the physician within!”

Puasa sudah diakui menjadi penyembuh terhebat dalam menanggulagi penyakit, bahkan di amerika ada pusat puasa yang diberi nama ”Fasting Center International, Inc” ,Director Dennis Paulson yang berdiri sudah sejak 35 tahun yang lalu, dengan pasien dari 220 negara. Yang merekomendasikan Puasa dalam: (1) program penurunan berat badan, (2) mengeluarkan toxin tubuh, (3) puasa dapat memperbaiki energy, kesehatan mental, kesehatan fisik dan yang paling terpenting meningkatkan kualitas hidup.

Oleh. Rumah Sehat pusratu

Dari berbagai sumber.


Baca Juga : kangen water, fakta darah,darah, cocok,
Hubungi Rumah sehat pusratu untuk berkonsultasi klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar